Sadar bahwa banyak kekurangan dalam diri ini menjadikan saya pribadi yang selalu korektif dalam segala hal. Selalu introspeksi diri untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam segala bentuk aktifitas. Namun apapun yang terjadi bahwa hidup itu harus di syukuri, nikmat yang telah Allah berikan pada saya begitu banyak, menjadikan saya memahami apa sebenarnya makna hidup seutuhnya.
Masalah itu bukan masalah, masalah itu kehidupan. Tidak ada hidup yang tanpa masalah, manusia hidup karena masalah itu sendiri. Mulai dari dalam perut ibu, seorang bayi sudah memiliki masalah, masalah bagaimana keadaan kesehatannya dalam kandungan, masalah bagaimana ia nanti dilahirkan dan masalah yang nanti akan ia hadapi setelah lahir. So... "masalah" itu kehidupan itu sendiri bukan, tidak ada yang salah dengan masalah, yang ada adalah bagaimana kita menghadapi dan memperlakukan setiap permasalahan yang kita hadapi itu. Jadi buat saya ini merupakan sebuah kewajaran dalam hidup yang tidak harus dipermasalahkan.
Dibalik itu semua, manusia memiliki cita-cita dan keinginan yang senantiasa mereka terus coba dapatkan, sebagian ada yang berhasil di capai sebagian lagi belum berhasil. Setiap orang memiliki perbedaan tingkat keberhasilannya masing-masing. Ada yang kurang berpengalaman, kurang persiapan, kurang perhitungan, kurang dukungan, atau butuh waktu lebih lama dibandingkan dengan orang lain. Kekurangan itu yang membedakan. Terus belajar dan berusaha dengan meminta dukungan sang pencipta (doa) adalah jalan terbaik untuk mengurangi "kekurangan" itu. Dibutuhkan kesabaran dan ketegaran jika kiranya apa yang kita inginkan belum kita dapatkan.
Dalam meraih cita-cita, saya menerapkan 4 hal agar apa yang kita inginkan berhasil kita dapatkan/capai, tingkat kebrhasilannya mungkin akan berbeda pada setiap orang, namun selama ini saya merasa cara ini adalah yang terbaik dan memberikan hasil.
1. Tekad
Semua orang harus memiliki tekad yang kuat untuk mengejar cita-citanya. Kita harus memiliki keinginan, menanamkannya di benak kita bahwa "saya harus bisa". buatlah kalimat afirmasi yang positif semisal "saya adalah pemberani", "saya adalah manusia super" atau lebih spesifik lagi "saya harus lulus", saya bisa melakukan pekerjaan ini". Kekuatannya dapat membuat kita yakin dan bersemangat dalam mengejar apa yang kita inginkan.
2. Usaha
Tidak akan ada beras yang bisa dijadikan nasi jika tidak ada petani yang menggarap sawah. Tidak ada keinginan yang bisa didapat tanpa usaha. Tidak ada cita-cita yang akan tercapai tanpa upaya-upaya nyata. Maka melakukan sesuatu yang mendukung pada apa yang menjadi keinginanmu agar terkabul adalah hal yang logis dan alamiah. Karena dalam setiap usaha yang kita lakukan ada 2 nilai kebaikan yang mendukung pada keberhasilan, pertama nilai pembiasaan dimana kita akan terbiasa dengan budaya kerja keras untuk mendapatkan sesuatu, dan ke dua adalah nilai doa dimana tuhan akan melihat apa yang sedang kita lakukan untuk kebaikan hidup diri kita sendiri dan orang lain disekitar kita, sehingga memudahkannya untuk sampai lebih cepat pada cita-cita yang akan kita raih.
3. Doa
Setiap usaha yang kita lakukan harus dibarengi dengan doa. Doa akan membuat usaha-usaha kita lancar dan dipermudah, membuka hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, memberikan kesempatan yang tak terduga, dan memberikan hasil diluar dugaan kita. Dalam doa butuh kesabaran dan keikhlasan, dalam doa butuh pembiasaan dan pengkhususan. Misal rajin beribadah sesuai waktunya, menjalankan sholat sunah tertentu (Duha, Tahajud), serta bersedekah. Jangan anggap sepele hal ini karena sudah banyak orang melakukannya untuk mendukung usaha-usaha nyata mereka dengan hasil yang ajaib.
Saya membagi doa kedalam 3 jenis
1. Doa "pembiasaan" yang kita panjatkan sendiri yaitu permintaan kita kepada tuhan secara langsung, baik doa yang kita ucapkan setiap saat, atau setelah sholat lima waktu (misal : Bersyukur, meminta diberikan kesehatan, dan permintaan yang umum dan ringan). Khusus untuk bersyukur juga merupakan doa yang baik dimana Allah akan menambahkan nikmat bagi orang-rang yang bersyukur, maka selalu bersyukurlah atas apa yang telah Allah berikan pada kita baik yang kecil ataupun yang besar.
2. Doa "khusus" yang kita panjatkan dengan melakukan sholat sunah tertentu, misal ingin mendapatkan rizki dengan melakukang sholat sunah Duha, ingin dikabulkan permintaan khusus dengan sholat Tahajud. dan sholat-sholat khusus lain dengan permintaan khususnya.
3. Doa "Orang" yang ada disekeliling kita. Doa yang mustajab salah satunya doa dari orang tua terutama Ibu. Mintalah doa padanya agar dipermudah atas setip usaha yang kita lakukan. Selanjtnya doa anak Yatim/Piatu juga salah satu doa yang mustajab. yang terakhir adalah doa orang-orang soleh dam solehah, doa ini bisa kita mintai pada anggota keluarga kita, teman, kerabat atau orang-orang terdekat lainnya.
4. Sabar
Tidak semua orang yang berusaha diberikan keberuntungan secepat yang ia inginkan. Kita harus bersabar karena selalu ada proses yang harus kita lewati dan harus kita tunggu dimana membutuhkan kesabaran untuk mendapatkannya. Kesabaran itu adalah bentuk ketakwaan yang menguatkan, tidak banyak orang yang bertahan dan bahkan prustasi dengan keadaan. Kesabaran bukan menunggu sambil perpangku tangan, duduk diam meratapi. Disinilah kita sedang diuji dan introspeksi diri, apa yang kurang, apa yang berlebihan, sudah benarkah apa yang kita lakukan dan apa yang sebaiknya kita lakukan. Koreksi atas apa yang kita lakukan adalah bentuk kesabaran yang terbaik, dimana akan selalu ada alternartif lain yang membuat kesabaran itu membuahkan keberhasilan.
Kita berdoa mudah-mudahan setiap upaya yang kita lakukan selalu medapat dukungan Allah SWT dan orang-orang sekitar, karena lewat tangan-tangan itulah setiap usaha yang kita lakukan akan dipermudah dan diringankan.
Mungkin itulah ke 4 hal yang bisa membuat kita berhasil, semua memilki ketergantungan satu sama lain. Tidak ada keberuntungan yang benar-benar beruntung, semuanya harus melalui jalan-jalan yang alamiah untuk selanjutnya melalui jalan-jalan tersebut kita mendapatkan keberuntungan didalamnya.
#theendofthestory
"usiamu adalah buku tebal yang berisi tulisan-tulisan kehidupan, jika kau tulis dengan hal-hal baik, maka banyak orang yang akan membaca kebaikan itu, hal yang demikianlah yang membuat kehidupanmu berhasil"
-jali gojali-