Friday, October 31, 2014

LABUAN GOWES CLUB SERANG – LABUAN on HIJAUNESIA POWER



“LGC itu bukan hanya sekedar Club, LGC itu bagian dari hidup saya”
-jali gojali-


Sekedar gowes aja tuh udah jadi hobi kita “Labuan Gowes Club” atau disingkat LGC. Gowes dengan rute pendek memang bikin kita bosen dan kayaknya hidup tuh gak ada variasinya. Berharap ada even yang bikin kita lebih “gimana” gitu dalam hal per-gowesan LGC. Kalo Caringin-Carita-Anyer sih biasa karena rute nya gada belok-beloknya, lurus aja menyusuri pantai. Atau Labuan-Panimbang-Cibaliung sama juga lurus-lurus aja. Tapi pernah sih rute Menes yang sedikit berbukit, cukup bikin kita ngos-ngosan naik turun gigi. Tapi guys, kita pengennya tuh yang beda... yang gak pernah kita lakuin sebelumnya, misal Labuan-Pandeglang, Labuan-Serang atau sebaliknya. Kita tuh lagi nunggu ada even yang nambah jam terbang kita di kancah per-gowesan tingkat Kabupeten atau bahkan Provinsi gitu. (senga’)

Untungnya anggota LGC orang aktif semua, aktif di organisasi manapun deh, ada yang di Pramuka, PLTU, yang kesemuanya saling terkait. Sebagian besar dari kita adalah Guru Honorer di Labuan, pegawai swasta, PLTU dan mahasiswa juga. Walau masih dalam jumlah sedikit tapi setiap anggota LGC adalah pentolan yang aktif berperan di organisasi tadi. Selain aktif anak LGC punya solidaritas tinggi, gak gengsi udah pasti karena kadang kami memakai sepedah ke tempat kerja. Tak terkecuali saya yang menjadwalkan hari sabtu sebagai hari “Bike4work” (bersepeda ke tempat kerja). Keren khan... heheuu...

Suatu hari rekan kami yang bekerja di PLTU 2 Labuan ngasih kabar bahwa perusahaannya akan mengadakan even tahunan bersepeda sebagai wujud peduli lingkungan dengan rute Serang-Labuan. Ramai deh tuh group BBM LGC, mulai dari diskusi cara registrasinya, kostum sampai transport angkut sepedah dari Labuan ke Serang. Kang Mift sebagai koordinator di even ini bekerja di PLTU 2 Labuan sekaligus yang ngajak kita ikut even ini ngasih arahan dan informasi mengenai registrasi dan “tetek bengek” even ini. Gada uang registrasi, gada uang kaos karena kaos akan dikasi, sarapan dan makan siang ketika sampai labuan juga dikasi katanya. Syukur deh buat hemat kantong juga. Ma’lum lah segede PLTU 2 Labuan yang tiap tahun ngadain even ini pasti udah well prepare berbagai kelengkapannya. Jadi gada masalah urusan registrasi. Tapi sayangnya transport angkut (load) sepedah dari Labuan ke Serang harus kami siapkan. Sip deh, not a big problem for us.

29 Oktober 2014 (Hari Haa)
Jam 5.30 pagi kita udah kumpul di terminal Bus Tarogong, mau ngejar waktu jam 7 harus udah ada di TKP yaitu di PLN Unit Serang di daerah sekitar Kecamatan Curug-Serang arah ke Giant. Loading sepedah ke dalam bus memang agak susah, harus ekstra hati-hati karena gada space terbuka, jadinya kursi baris belakang penuh diisi sepedah yang waktu itu sekitar 7 sepedah. Untungnya laju bus pada waktu itu “LGC friendly” tau keinginan kita yang sedang buru-buru ngejar waktu, gak kerasa deh kita udah sampe Serang pada jam 7.30 nya. Tepat di permepatan PAL LIMA sepedah diturunkan karena Bus tidak masuk jalur lurus tapi berbelok ke arah KP3B. Guys its time tu gowes pemanasan menuju TKP ke PLN Unit Serang. Pada gesit tuh anak-anak tancap pedal menuju TKP apa karena kontur jalan beraspal yang menurun yahhh.. kita serasa “ngajolongjong” hahaha... bahasa gua... ampun deh.... yah begitulah kiranya permirsah... sampai akhirnya kita sampai di TKP. Udah ramai bingitzzz... sebagian besar adalah pegawai PLTU Labuan, Cilegon, dan lainnya dari PLTU luar Banten ada juga yang ikut.


Wih sarapan bubur kacang sama roti bantalnya “Sari *oti” cukup buat ganjal perut kami yang belum sarapan ini. Dilanjut pemanasan dengan meregangkan sendi dan otot agar tidak terjadi keram nanti. Sesi foto sebelum berangkat pun dilakukan sebagai bukti bahwa “kita” ikut dalam even tahunan yang bertema “Hijaunesia Power” ini. Hijaunesia Power itu slogannya perusahaan Indonesia Power untuk peduli terhadap lingkungan dengan memberlakukan cara hidup ramah lingkungan pada segenap karyawannya yaitu salah satunya dengan cara bersepedah ini. Termasuk kami yang juga memakai kostum khusus sepedah berlogo Hijaunesia Power yang baru saja di kasih kang Mift. LGC dikasih kesempatan foto dengan background even ini, wihh.. yang gak ikut nyesel deh... heheu.



Berdoa sebelum berangkat dan sedikit ber-yel-yel ala Indonesia Power lalu dilanjutkan dengan keberangkatan sekitar 200 sepedah oleh “pihak yang berwenang”, dan wushhhh... gowes menuju PLTU 2 Labuan pun dimulai tepat pada jam 8 pagi itu.

Mengambil jalur Ciomas-SPN mandalawangi, lalu tembus ke perkampungan pendudukan melewati jalan berbatu yang terjal di daerah sekitaran Jiput membuat kami sangat tertantang untuk menyelesaikan rute-demi rute yang Sangat panjang itu. Sekitar 56 Kilometer jarak tempuh yang harus kami lalui, tadinya gak nyadar jaraknya jauh banget kan. Tapi itu tantangannya Broo... jalannya mulus tapi naek turun, menurun tapi terjal, Lurus tapi menanjak, bikin kita kewalahan juga tuh rute. Dari jarak sejauh itu tim Hijaunesia sudah membaginya kedalam 3 Restpoint, dimana kita bisa beristirahat sejenak, minum, makan, yang semuanya di fasilitasi oleh Tim Panitia dari Indonesia Power. Memang dari mereka gak ikut gowes semua, tapi sebagian jadi panitia, ada di bagian kesehatan, angkut sepedah, logistik dan dokumentasi, yaaa udah dibilang tadi segede Indonesia Power yang udah sering ngadain even seperti ini pasti di persiapkan dengan matang dan bagi kita LGC yang baru ikut even ini sangat memuaskan baik pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh Tim Panitia kepada peserta Gowes Hijaunesia.

Cerita menyusuri rute Serang – Labuan lewat jalur Ciomas mungkin gak semanis yang pembaca bayangkan. Kontur jalan yang berbukit dan naik turun membuat kami kewalahan dan sering terkena kram di otot paha. Permainan gigi rendah ke gigi tinggi butuh keahlian khusus dan stamina prima dengan kondisi sepedah yang harus prima juga. Karena kita akan menemukan tanjakan dan turunan berbelok yang cukup banyak. Ditambah cuaca saat itu sekitar 33 derajat Celsius menambah tantangan yang harus kita selesaikan sampai finis. Saya yang langganan kram otot dapat dipastikan mengalami kram di kilometer 25 dan kilometer selanjutnya. Untung saja panitia menyediakan mobil khusus layaknya mobil patroli yang siap mengangkut peserta dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan gowes. Tapi beda dengan saya yang mengalami kram sesaat saja dan bisa melanjutkan rute yang tersisa dengan gowes. Selain kondisi fisik, kondisi sepeda juga harus prima. Sedangkan kondisi sepedah saya pada saat itu kurang dipersiapkan secara baik sehingga menemui banyak kendala di 20 kilometer terakhir.



Di restpoint ke 2 tepat di tepian tanjakan “Bangangah” Mandalawangi, sambil menikmati minuman dan kudapan yang disediakan panitia, sambil sesekali memijit bagian paha saya yang sering terkena kram dengan balsem otot, sebagian peserta masuk menuju rute perkampungan dengan jalanan kampung yang berbatu terjal, sedangkan kami yang tau rute itu tak aman untuk dilewati memutuskan untuk menuruni Tanjakan “bangangah” dengan kemiringan 45 derajat. Dahaga sudah hilang, perutpun sudah terisi, keputusan mengambil rute pun sudah bulat, jadilah kami menuruni tanjakan bangangah yang cukup curam itu. Saya yang gak curiga sama sekali dengan kondisi sepedah pada saat itu turut mereka dengan rute menurun. Ditengah turunan yang berpemandangan sejuk di sisi kanan kirinya itu kemudian tak lama tersadar rem pun habis di pegang erat, namun entah karetnya aus habis atau apalah, laju sepedah tetap kencang malah tambah kencang. Walau handle rem sudah di pegang erat namun roda tetap kencang berputar menuruni turunan tajam sejauh 300 meter itu, “Astaghfirullah, allah hu akabr, lailaha ilallah, sadar rem sepedah blong dan tak habis ide, saya tempelkan alas sepatu ke ban belakang untuk mengurangi laju sepedah pengganti rem. Saya tertinggal jauh di belakang, sedangkan teman-teman yang lain sudah wush meluncur tanpa kendala jauh melesat didepan. Sedangkan saya yang terkendala dengan rem blong terus menahan dengan kaki dan berjalan pelan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Rute kaki gunung Pulosari memang penuh turunan jika dari arah serang atau pandeglang, begitupun apa yang saya alami, selesai turunan bangangah selesai, menemui lagi turunan yang tak kalah curam yang memaksa saya harus menggunakan jurus alas sepatu sebagai pengganti rem. Sampai akhirnya sadar habislah alas sepatu itu jebol dipakai menahan roda belakang sepedah. 

Nampaknya saya harus nyanyi nih “troble is a friend just troubel is a friend” so sory guys gua nyusahin kalian ya... harus saling tunggu karena sudah beberapa kali di betulkan pun rem itu kembali ke posisi blong. Huft.... mana mobil angkut gak ada yang ikut rute kita jadi saya harus terus berhati-hati kalau menemukan turunan terjal.

Untunglah pendiritaan demi penderitaan terlewati dengan senyuman “asyek” karena apapun yang terjadi rasanya seru aja gitu. Hingga sampailah di sebuah mushola daerah perkampungan dan memutuskan untuk sholat duhur terlebih dahulu waktu itu jam 12.45. Mushola yang cukup besar dengan air sungai mengalir didepan mushola itu, di samping atas mushola terdapat jembatan yang menambah keindahan suasan pedesaan sekitarnya. Cuaca panas membuat air suangai serasa oase ditengah gurun pasir yang bikin kita betah berlama-lama di mushola itu. Sampai akhirnya jam 1.30 siang itu kami melanjutkan perjalanan menyusuri rute yang tersisa menuju PLTU 2 Labuan.

Pelan namun pasti karena kami menguasai rute yang semakin dekat PLTU 2 Labuan jadi kami memilih rute yang “enjoy aja lagi” asal nyampe deh ke Finish heheuuu... tepat jam 2.50 kami sampai finis di PLTU 2 Labuan Banten dan disambut oleh panitia yang mempersilahkan kami untuk menikmati hidangan makan siang dengan hiburan dangdut koplo ajip-ajip. Tak lupa kita juga dikasih kupon undian yang berkesempatan dapet hadiah menarik, gak penting sih buat kita, yang penting “pengalamannya” bro, kita udah mampu melewati rute terjauh yang penuh tantangan dan cobaan, realy unforgetable moment. Walaupun gak dapet hadiah undian dari PLTU tapi pelayanan Tim PLTU 2 Labuan pada even ini perlu diapresia dengan baik karena sangat bagus pelayanannya terlebih bagi kami yang baru pertama ikut even Hijaunesia Power rute Serang-Labuan ini. Sekali lagi Terima kasih Indonesa Power, terim kasih PLTU 2 Labuan.



#theendofthestory
“karena masalah adalah bagian dari kehidupan manusia, maka tak usah sedih atau marah dengan keadaan, karena masalahlah yang membuat kita bisa tumbuh, berdiri dan berjalan, berfikir dan mendapatkan apa yang kamu inginkan”


-jali gojali-

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com